Pupuk Organik dengan Kandungan N Tinggi

Hari ini saya mendapatkan pengalaman dan ilmu baru yang sangat menarik tentang pupuk organik. Olle Högblom, salah satu teman PhD di ‘Kemi’ memberiku pupuk organik. Pupuk yang diberi cuma segumpal kecil, warnanya hitam pekat, dan baunya amoniak. Menyengat sekali bau amoniaknya, yang menandakan kandungan Nitrogen (N) nya juga tinggi.

Olle cerita kalau pupuk organik ini ditemukan oleh kakeknya. Kakeknya menemukan metode untuk membuat pupuk organik dengan kandungan N tinggi dari tanaman rumput-rumputan yang ada di Swedia. Kakeknya juga adalah salah seorang petani sukses di Swedia. Kakeknya berhasil menanam tanaman-tanaman tropis yang sebenarnya sulit ditanam di Eropa. Kakeknya juga menulis buku tentang pertanian dan pembuatan pupuk organik.

(Olle Högblom)

Saya sangat tertarik dengan pupuk organik ini karena kandungan N-nya yang sangat tinggi. Selama ini salah satu problem pembuatan dan aplikasi pupuk organik adalah kandungan N-nya yang rendah. Kandungan N di kompos atau pupuk organik umumnya cuma satu koma sekian (1,….) atau maksimal 2. Sangat jarang yang >2%.

Kalau dilihat dari bau amoniaknya yang sangat menyengat, saya kira kandungan N pupuk organiknya Olle ini lebih dari 8%. Warnanya pun hitam pekat, mirip warna gambut. Bentuknya liat seperti jenang dodol. Cara pemakaiannya pun perlu dikeringkan dahulu untuk menghilangkan amoniaknya.

Kata Olle, cara pembuatan pupuk ini sangat mudah, simple bin sederhana. Dibuat dari rumput-rumputan yang banyak tumbuh di Swedia. Katanya memang ada tanaman khusus yang memiliki kandungan N tinggi. Tanaman ini tanaman perdu dan kalau kena tangan sangat panas dan gatal. Kalau di kampung saya tanamannya mirip dengan tanaman ‘kemadu’ yang kalau kena tangan sangat gatal, perih, dan panas.

Kalau saja cara pembuatan pupuk ini bisa diterapkan di Indonesia, mungkin bisa membantu petani dalam menyediakan pupuknya. Semoga.

Baca juga lanjutannya di sini: Pupuk Organik dengan Kandungan N Tinggi – lanjutan