Tag Archives: Sampah

Lubang Besar untuk Sampah Organik Rumah Tangga

Kami sudah cukup lama mulai memiliah sampah organik dan an-organik. Sayangnya, meskipun kami sudah memilahnya, petugas sampahnya masih mengangkutnya dalam satu truk sampah yang sama. Padahal maksud kami adalah ingin membantu mengurangi sampah yang dibawa ke TPA. Muncullah ide untuk membuat lubang di teras depan untuk menampung sampah organik.

Saya meyakini kalau pemilahan sampah organik dan an-organik di tingkat rumah tangga bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan sampah. Berdasarkan statistik, volume sampah organik cukup besar, lebih dari 50% dari volume sampah yang dihasilkan dalam satu keluarga. Kalau sampah organik ini bisa diolah dan tidak ikut diangkut ke TPA akan bisa sangat signifikan mengurangi volume sampah. Keluarga kami sudah mulai untuk memilah sampah cukup lama (Baca: Memilah Sampah Organik). Namun sayangnya, di Indonesia ini pengangkutan sampah masih dijadikan satu. Jadi, meskipun kami sudah susah payah memilah sampah, akhirnya akan dijadikan satu juga oleh petugas pengangkut sampah. Kesel banget nggak tuh….

Ada banyak cara untuk mengolah sampah organik. Misalnya saja yang paling mudah dan gampang adalah dengan membuat kompos. Saya pernah juga mencoba membuat tong sampah organik khusus untuk membuat kompos (Baca: Komposter Sampah Sederhana). Prinsipnya sih memang sederhana dan mudah, namun applikasinya ternyata tidaklah mudah. Kenapa? Pertama, pernah komposter saya diangkut oleh pemulung. Jengkel banget deh… Kedua, masih muncul bau tidak sedap dari komposter ini. Lah.. rumah kami kan mungil. Bau dari depan rumah bisa masuk ke dalam rumah, bahkan mungkin rumah tetangga. Ketiga, setelah jadi kompos mau dipakai untuk apa. Halaman kami sempit dan penuh dengan pot-pot tanaman. Produksi komposnya melebihi kebutuhan kompos kami.

Continue reading

Jamur Aspergillus tubingensis yang bisa makan plastik

Link download artikelnya: Aspergillus tubingensis

Desain Alat Pirolisis Sederhana untuk Membuat BBM dari Sampah Plastik

Tulisan ini masih kelanjutan dari tulisan sebelumnya tentang membuat BBM alternatif dari sampah plastik. Desain alat Pirolisisnya dari penjelasan Pal Asep yang membuatnya. Desain alat Pirolisis yang sangat sederhana dan murah. Biaya pembuatan dan operasioalnya sangat murah. Bisa menjadi solusi untuk teman2 di daerah terpencil/pelosok untuk membuat BBM alternatif sendiri. Membuat bensin dan solar sendiri.

Alat Pirolisis dari Kaleng Bekas Biskuit

Sayang saya tidak bisa menunjukkan foto alatnya. Jadi saya sampaikan berdasarkan penjelasan dari Pak Asep ketika pertama kali membuat alat Pirolisis sederhana ini. Bahan yang dipakai pertama kali adalah kaleng bekas biskuit Kong Guan. Bagian atas kaleng dilubangi dan diberi pipa L. Pipa ini dibuat panjang agar fraksi plastik yang menguap bisa terkondensasi dan mencair memjadi BBM. Bagian ujung pipa diberi penampung. Sederhana.

Cara kerjanya juga sangat sederhana. Sampah plastik dibersihkan dari kotoran-kotoran bukan plastik. Kalau perlu dicuci bersih dan dikeringkan. Plastik dimasukkan ke dalam kaleng, dipadatkan sampai penuh. Satu kaleng bisa menampung kurang lebih 3 kg plastik. Kemudian ditutup rapat, diklem agar tidak ada kebocoran di sisi-sisinya. Jika perlu diberi seal dari karet ban dalam untuk menghindari kebocoran itu.

Kemudian, bagian bawah dipanaskan dengan api yang besar dan stabil. Dipanasi terus sampai minyak menetes dari ujung pipa. Jika belum menetes, tetapi hanya keluar asam, pipa yang digunakan kurang panjang. Jika masih belum keluar juga, tetap terus dipanasi. Kata Pak Asep, dari 1 kg plastik bisa mendapatkan kurang lebih 700 ml minyak. Atau kurang lebih rendemennya sekitar 70%. Satu kaleng bisa mendapatkan 2,1 liter.

BBM alternatif yang diperoleh hanya satu macam, karena mereka belum memisahkan minyak yang berat dan minyak yang ringan. Minyak yang berat, mungkin lebih dekat atau mirip dengan minyak solar atau minyak tanah. Sedangkan minyak yang ringan lebih mirip dengan bensin/premium. BBM alternatif ini dipakai untuk menjalankan traktor atau mesin diesel.

Agar biaya operasional murah, pembakaran menggunakan bahan-bahan yang juga tidak terpakai atau bisa diperoleh dengan gratis. Mereka menggunakan tongkol jagung, sabut-sabut kelapa, kayu, ranting atau bahan apa saja yang bisa dibakar.

Kekurangannya, kaleng biskuit sangat tipis dan tidak cukup kuat. Kaleng biskuit ini hanya bisa dipakai beberapa kali saja, setelah itu akan rusak.

Alat Pirolisis dari Drum Bekas

Pirolisis Plastik Jadi BBM

Alat pirolisis sederhana untuk merubah sampah plastik menjadi BBM dari drum bekas

Dari keberhasilan percobaan sebelumnya, mereka membuat alat pirolisis sederhana yang lebih besar lagi. Kali ini dengan menggunakan drum bekas volume 200 liter. Desainnya hampir mirip dengan desain dengan kaleng biskuit. Hanya berbeda skala saja.

Bagian atas drum diberi lubang dengan diamter kurang lebih 20 cm. Tutupnya diberi klem ulir, sehingga bisa mengunci lebih kuat dan diberi seal dengan karet ban dalam.

Bagian samping dekat ujung atas dibuagn lubang pipa dengan jaran kurang lebih 20 cm. Pipanya dari besi/baja yang cukup panjang, kurang lebih 1.2 meter. Lalu pipa ini disambung dengan selang plastik tahan panas dan dilapisi dengan kain. Dibuat panjang sekali agar uap plastiknya bisa terkondensiasi. Bagian ujung diberi penampung dari gelas/kaca.

Di sisi yang berseberangan dibuat pipa berukuran cukup besar dengan diamter kurang lebih 10 cm.Pipa ini digunaan untuk mengeluarkan sisa-sipa plastik yang tidak habis terbakar.

Satu drum bisa untuk menampung kurang lebih 40 kg sampah plastik. Sampah plastik ini dipadatkan sebisanya. Kemudian ditutup rapat. Setelah semua siap, drum mulai di bakar. Karena volumenya besar dibutuhkan waktu cukup lama hingga minyaknya menetes. Satu drum dibutuhkan waktu kurang lebih 4 jam pembakaran. Minyak yang dihasilkan ada dua macam. Dari pipa bagian bawah akan diperoleh minyak setara solar, sedangkan dari pipa bagian atas diperoleh minyak setara bensin.

BBM alternatif yang dihasilkna memang belum jenih, tetapi masih keruh. Maklum peralatannya sangat sederhana. Namun, dengan peralatan sederhana ini mereka sudah punya pelangan tetap yang menggunakan BBM alternatif yang mereka hasilkan. BBM Alternatif ini banyak digunakan untuk bahan bakar traktor di derah atas/pegunungan. Sedangkan, bensin alternatinya dipakai oleh motor-motor ojek di gunung-gunung.

Mereka menghargai BBM alternatifnya cukup murah, sekitar Rp. 5000 per liter. Bisa diperkirakan omzetnya. Satu drum bisa diperoleh 120 liter minyak kali Rp. 5000 = Rp. 600 rb. Menurut mereka dengan harga ini mereka sudah mendapatkan keuntungan meski tidak besar.

Sisa Pirolisis Sampah Plastik

Bagian yang tersisa dan tidak terurai dari proses pirolisis sederhana ini sebesar kurang lebih 30% dari sampah plastik yang dimasukkan ke dalam drum. Satu drum bisa menghasilkan kurang lebih 10 kg. Bahan ini oleh Pak Asep dan Koeprasi Dangiang dicoba dimanfaatkan sebagai pencampur aspal. Sayanya belum berhasil dengan baik.

Ada anggota koperasi yang memanfaatkan sisa plastik ini untuk pembuatan batako dan paving blok. Katanya hasilnya lebih bagus dan kuat. Sayang saya tidak bisa mendapatkan contoh batako dari sisa pembakaran ini.

Cara Mengubah Sampah Plastik Menjadi BBM Alternatif

Sampah secara umum bisa dibagi dua, organik dan anorganik. Jika dikelola dengan benar, kedua macam sampah ini bisa menjadi barang yang berguna dan bermanfaat. Sampah anorganik plastik yang tidak laku dijual dan tidak bisa di-recycle bisa olah menjadi BBM alternatif, seperti bensin dan solar. Cara membuat bensin alternatif dan solar alternatif ini sederhana dan biaya yang sangat murah. Sampah plastik bisa diolah menjadi bensin, solar dan bahan untuk aspal.

Masalah Sampah Plastik

Sampah Plastik

Sampah Plastik

Plastik tidak dipungkiri merupakan bahan yang sangat berguna. Plastik memiliki karakteristik yang kuat, fleksibel dan awet. Namun, karena keawetannya inilah menjadi masalah ketika dibuang sembarangan. Sampah plastik memerlukan waktu ratusan tahun untuk bisa terurai di alam. Bayangkan, bungkus plastik permen yang kita buang sembarangan tidak akan hancur sampai tujuh turunan.

Sejen INAPLAS Pak Budi Susanto menyampaikan ke saya kalau kebutuhan plastik di Indonesia mencapai 5 juta ton per tahun. Satu juta ton menjadi sampah. Sayangnya, kapasitas recycle nasional hanya 450ribu ton. Artinya ada potensi 550ribu sampah plastik yang menumpuk di tepat2 sampah setiap tahunnya. Mau diapakan sampah2 plastik ini…?????

Plastik Terbuat dari Minyak Bumi

Hampir semua jenis plastik konvensional yang saat ini beredar dipasaran dibuat dengan bahan baku yang diolah dari minyak bumi. Artinya, bahan untuk membuat plastik sama dengan bahan yang digunakan untuk bensin, solar, avtur dan minyak tanah.

Saya tidak tahu persis prosesnya. Namun, intinya polimer2 plastik seperti PE, PP, PET, PVC dan HDPE dibuat dari polimerisasi fraksi minyak bumi. Logika sederhananya, mestinya polimer plastik ini bisa dipecah-pecah lagi menjadi minyak bumi dan bisa dipakai sebagai bahan bakar.

plastik minyak bumi

Berbagai jenis plastik yang terbuat dari bahan minyak bumi

Memecah Plastik Kembali Menjadi Minyak

Ide untuk membuat bahan bakar minyak (BBM) dari sampah plastik adalah membalik proses produksi plastik yang terbuat dari fraksi minyak bumi tersebut. Kalau proses pembuatan polimer plastik adalah proses polimerisasi, proses membuat minyak adalah memecah polimer-polimer plastik itu. Kedengarannya gampang baget ya…????!!!!!!

Membuat BBM Alternatif dari Sampah Plastik Ternyata Mudah

Sebelumnya saya menyangka jika membuat bahan bakar dari plastik perlu teknologi tinggi dan peralatan yang rumit. Seperti halnya membuat plastik yang memerlukan peralatan yang canggih. Membalik proses itu tentunya perlu alat yang juga canggih.

Beberapa teman kolega juga sudah ada yang mencoba membuat peralatan ini. Hasilnya memang bagus, pakai teknik yang namanya Pirolisis. Peralatan yang digubakan untuk membuatnya juga cukup mahal. Sampai ratusan juta harganya. Itu saja, belum ekonomis.

Waduh……

Pandangan saya ini berubah 180o ketika berkunjung ke Garut untuk memberikan pelatihan pengolahan sampah organik. Salah satu tempat yang menjadi lokasi pelatihan ternyata sudah bisa mengolah sampah plastik menjadi BBM dengan cara yang sederhana dan murah.

Kreatif …!!!!!!!

Orang2 ini, sebut saja begitu, mereka bukan orang yang berpendidikan tinggi. Mereka adalah orang2 biasa yang gelisah, gundah dan penasaran bercampur jadi satu. Mereka punya rasa penasaran dan rasa ingin tahu yang tinggi, karena itu mereka menjadi kreatif. Di jaman modern seperti ini apa saja bisa ditanyakan ke Mbah Google. Maka, mulailah mereka mencari tahu dan bertanya ke Mbah Google. Mereka menemukan video2 tentang itu di YouTube. Kemudian mereka mulai mencoba membuatnya dengan teknologi dan peralatan ‘seadanya’.

Pertama kali mereka membuatnya dengan menggunakan kaleng biskuit Kong Nguan. Kapasitasnya sangat kecil; hanya 3 kg. Mereka melakukan percobaan Pirolisis pertama dengan kaleng biskuit itu, dan mereka berhasil. Mereka mendapatkan kurang lebih 1 liter minyak yang mudah terbakar.

Mereka pun melakukan ‘up Scale’ dengan tong volume 200 liter dengan sistem yang sama sederhananya. Bahkan, untuk mencairkan uap plastiknya pun tidak pakai pendingin air. Mereka bisa membuat BBM alternatif dengan alat sederhana itu. Mereka menjual ‘bensin’ dan ‘solar’ alternatif itu ke masyarakat dengan harga sangat murah. Kira2 30% lebih murah dari harga bensin saat ini. Konsumennya adalah petani2 pinggiran. Dengan harga itu mereka masih dapat untung.

Hebat…!!!!! Jempol dua untuk teman2 ini…..

Terus terang, saya menjadi terhenyak. Muka saya seperti ditampar dan membuatku tersadar; masalah sampah bisa diatasi dari pendekatan teknologi sederhana.

Pirolisis Sederhana Solusi untuk Masalah Sampah Plastik

Selama ini saya hanya lebih fokus pada masalah sampah organik. Mencoba berbagai cara untuk mengolah sampah organik menjadi kompos, pupuk organik, atau produk turunannya. Sampah plastik tidak masuk dalam perhitunganku, karena aku tidak tahu cara mengatasinya selain dijadikan kerajinan atau daur ulang.

Pirolisis sederhana yang ditunjukkan padaku hari ini membuatku tersadar, bahwa masalah sampah sudah ada solusinya; ini adalah solusi untuk masalah sampah plastik. Alat Pirolisis ini sangat mudah ditiru dan diduplikasi oleh siapa saja yang ingin mengatasi masalah sampah dan mendapatkan BBM alternatif yang murah. Siapa saja bisa membuatnya dan mencobanya sendiri. Semakian banyak yang membuatnya akan semakin banyak sampah plastik yang termanfaatkan kembali.

Semoga…

Silahkan lihat videonya di link ini: https://www.facebook.com/isroi/videos/10214578907934765/

Alat pirolisis sederhana untuk merubah sampah plastik menjadi BBM

Alat pirolisis sederhana untuk merubah sampah plastik menjadi BBM

Pirolisis Plastik Jadi BBM

Alat pirolisis sederhana untuk merubah sampah plastik menjadi BBM

Pemanfaatan Sampah Botol Bekas untuk Penyiraman Tanaman

Sampah botol plastik bekas selain bisa dimanfaatkan untuk pot tanaman, botol plastik bekas ini juga bisa dimanfaatkan untuk pengairan atau penyiraman tanaman. Dengan memanfaatkan botol sebagai penampung air untuk tanaman, penyiraman menjadi lebih mudah dan tidak perlu sering-sering dilakukan. Air ini akan perlahan-lahan membasahi tanah dan menyediakan air untuk tanaman. Ada banyak ide yang bisa dicontoh selain ide-ide di video di bawah ini. Kita bisa membuat kreasi kita sendiri yang disesuaikan dengan kondisi setempat.
Selamat mencoba.

Berbagai macam ide untuk pemanfaatan sampah botol plastik bekas untuk pot tanaman bisa dilihat di link ini: Sampah Botol Plastik untuk Pot Tanaman.

Pemandangan Sampah Plastik

Secara visual, sampah yang kita lihat akan dominan plastik. Kenapa bisa demikian, karena sampah plastik sangat sulit terurai. Sampah ada dua kelompok besar: organik dan anorganik; termasuk plastik di dalamnya. Sampah organik bisa terurai dengan berjalannya waktu. Sampah organik semakin lama akan berkurang dan akan habis. Tetapi sampah plastik tidak terurai. Jadi semakin lama akan semakin menumpuk dan semakin banyak.

Masyarakat kita juga memiliki kebiasaan untuk membungkus sampah dengan plastik. Akibatnya, sampah akan terlihat dominan sampah plastik. Demikian juga sampah yang dibungkus, yang organik juga akan lebih sulit terurai.

Pemandangan ini diambil di TPA Galuga.

Masalah Sampah Plastik di Berbagai Belahan Dunia

India

Rusia

Lutan Indonesia

Daur Hidup Plastik

Masalah Sampah Plastik

Presentasi Pengelolaan Sampah Warga